Oleh : dr. Rully HD, SpBS., M.Kes. dan dr. Ajid Risdianto
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang. Data yang
ada menunjukkan tak kurang dari 90% orang pernah mengalami nyeri pinggang. Karena
itu nyeri pinggang dianggap sebagai keluhan yang biasa saja dan tidak mengancam.
Tetapi jangan salah, nyeri pinggang bisa saja menjadi penanda awal kelainan
yang serius. Berikut gejala-gejala yang merupakan tanda bahaya nyeri pinggang.
Gangguan Buang air besar.
Gangguan BAB yang khas pada kelainan ini adalah kehilangan
kontraksi otot spincter yang mengatur jalan keluar feses. Kehilangan kontraksi
ini terjadi akibat gangguan persarafan ke otot tersebut. Gangguan persarafan
ini biasanya terjadi akibat penekanan ke serabut saraf, serabut saraf tersebut
berasal dari sumsum saraf di sepanjang tulang belakang. Gangguan ini merupakan
tanda keterlibatan saraf ataupun sumsum saraf yang perlu perhatian serius.
Baal di pantat.
Keluhan ini juga terjadi akibat gangguan persarafan yang
membawa impuls saraf dari daerah pantat ke sumsum saraf di tulang belakang. Keluhan
yang paling sering dirasakan adalah rasa baal di daerah pantat sehingga
membentuk gambaran seperti sadel sepeda.
Kelemahan anggota gerak.
Kelemahan anggota gerak yang diakibatkan kelainan pada
tulang belakang memiliki kekhasan tersediri, berbeda dengan kelainan akibat
sistem saraf pusat di otak yang terjadi pada satu sisi, kelemahan akibat
kelainan tulang belakang biasanya terjadi pada kedua sisi kanan dan kiri, walaupun
dengan derajat yang berbeda. Kelemahan anggota gerak terjadi karena pada sumsum
saraf terdapat saraf yang mengatur gerakan kaki dan tangan. Karena itu jika
terjadi kelemahan pada anggota gerak kanan dan kiri perlu dicurigai adanya kelainan
di tulang belakang.
Umur > 50 tahun atau < 20 tahun.
Berbeda dengan HNP yang sering menimpa usia dewasa muda
akibat aktifitas, nyeri pada usia > 50 tahun atau <20 tahun sering
diakibatkan kelainan patologis yang lain berupa kanker atau infeksi. Kondisi ini
perlu perhatian lebih serius jika didapati riwayat kanker atau penurunan berat
badan yang cepat.
Nyeri yang tidak berkurang dengan istirahat.
Sebagian besar nyeri pada pinggang diakibatkan oleh nyeri
mekanis yang dapat berkurang dengan istirahat. Nyeri mekanis ini terjadi akibat
penekanan saraf atau sumsum saraf dengan berbagai penyebab. Pada kondisi awal
nyeri mekanis dapat berkurang dengan posisi tidur, tetapi pada kondisi lanjut
posisi tidur tidak mampu mengurangi adanya nyeri pinggang. Kondisi inipun bisa
jadi diakibatkan oleh penyebab lain yang perlu perhatian serius seperti tumor
di pusat tulang belakang yang memerlukan tindakan segera.
Keluhan tersebut bisa jadi timbul bersamaan atau muncul
satu-satu. Selaian itu masih terdapat keluhan lain yang merupakan tanda serius
terjadinya kelainan pada tulang belakang. Karena itu jika anda memiliki keluhan
nyeri pinggan yang terus menerus atau disertai dengan keluhan diatas, jangan
segan-segan menghubungi dokter bedah saraf, dokter saraf, atau dokter terdekat
untuk konsultasi. Mudah-mudahan bukan masalah yang serius.
kalo mau konsultasi langsung gmn caranya dokter Ajid
ReplyDeleteBapak Farid YKH.
ReplyDeleteuntuk konsultasi dapat ditulis di kolom komentar, atau melalui kolom konsultasi yang sedang kami kembangkan. Dapat juga melalui email di ajidrisdianto@gmail.com
Jika bapak ingin bertemu dapat menghubungi kami di Divisi Neurospine Departemen Bedah Saraf RSHS/FKUNPAD selama jam kerja.
Terima kasih atas perhatian Bapak.