navbar

Wednesday, July 10, 2013

Mengenal Tanda Bahaya Nyeri Pinggang

Oleh : dr. Rully HD, SpBS., M.Kes. dan dr. Ajid Risdianto
Hampir semua orang pernah mengalami nyeri pinggang. Data yang ada menunjukkan tak kurang dari 90% orang pernah mengalami nyeri pinggang. Karena itu nyeri pinggang dianggap sebagai keluhan yang biasa saja dan tidak mengancam. Tetapi jangan salah, nyeri pinggang bisa saja menjadi penanda awal kelainan yang serius. Berikut gejala-gejala yang merupakan tanda bahaya nyeri pinggang.

Gangguan Buang air besar.
Gangguan BAB yang khas pada kelainan ini adalah kehilangan kontraksi otot spincter yang mengatur jalan keluar feses. Kehilangan kontraksi ini terjadi akibat gangguan persarafan ke otot tersebut. Gangguan persarafan ini biasanya terjadi akibat penekanan ke serabut saraf, serabut saraf tersebut berasal dari sumsum saraf di sepanjang tulang belakang. Gangguan ini merupakan tanda keterlibatan saraf ataupun sumsum saraf yang perlu perhatian serius.
Baal di pantat.
Keluhan ini juga terjadi akibat gangguan persarafan yang membawa impuls saraf dari daerah pantat ke sumsum saraf di tulang belakang. Keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa baal di daerah pantat sehingga membentuk gambaran seperti sadel sepeda.
Kelemahan anggota gerak.
Kelemahan anggota gerak yang diakibatkan kelainan pada tulang belakang memiliki kekhasan tersediri, berbeda dengan kelainan akibat sistem saraf pusat di otak yang terjadi pada satu sisi, kelemahan akibat kelainan tulang belakang biasanya terjadi pada kedua sisi kanan dan kiri, walaupun dengan derajat yang berbeda. Kelemahan anggota gerak terjadi karena pada sumsum saraf terdapat saraf yang mengatur gerakan kaki dan tangan. Karena itu jika terjadi kelemahan pada anggota gerak kanan dan kiri perlu dicurigai adanya kelainan di tulang belakang.
Umur > 50 tahun atau < 20 tahun.
Berbeda dengan HNP yang sering menimpa usia dewasa muda akibat aktifitas, nyeri pada usia > 50 tahun atau <20 tahun sering diakibatkan kelainan patologis yang lain berupa kanker atau infeksi. Kondisi ini perlu perhatian lebih serius jika didapati riwayat kanker atau penurunan berat badan yang cepat.
Nyeri yang tidak berkurang dengan istirahat.
Sebagian besar nyeri pada pinggang diakibatkan oleh nyeri mekanis yang dapat berkurang dengan istirahat. Nyeri mekanis ini terjadi akibat penekanan saraf atau sumsum saraf dengan berbagai penyebab. Pada kondisi awal nyeri mekanis dapat berkurang dengan posisi tidur, tetapi pada kondisi lanjut posisi tidur tidak mampu mengurangi adanya nyeri pinggang. Kondisi inipun bisa jadi diakibatkan oleh penyebab lain yang perlu perhatian serius seperti tumor di pusat tulang belakang yang memerlukan tindakan segera.

Keluhan tersebut bisa jadi timbul bersamaan atau muncul satu-satu. Selaian itu masih terdapat keluhan lain yang merupakan tanda serius terjadinya kelainan pada tulang belakang. Karena itu jika anda memiliki keluhan nyeri pinggan yang terus menerus atau disertai dengan keluhan diatas, jangan segan-segan menghubungi dokter bedah saraf, dokter saraf, atau dokter terdekat untuk konsultasi. Mudah-mudahan bukan masalah yang serius. 

2 comments:

  1. kalo mau konsultasi langsung gmn caranya dokter Ajid

    ReplyDelete
  2. Bapak Farid YKH.
    untuk konsultasi dapat ditulis di kolom komentar, atau melalui kolom konsultasi yang sedang kami kembangkan. Dapat juga melalui email di ajidrisdianto@gmail.com
    Jika bapak ingin bertemu dapat menghubungi kami di Divisi Neurospine Departemen Bedah Saraf RSHS/FKUNPAD selama jam kerja.
    Terima kasih atas perhatian Bapak.

    ReplyDelete